Saturday, February 6, 2016

Cara Membuat Filter Kolam Ikan Koi

Membuat Filter Kolam Ikan Koi - Ikan Koi merupakan ikan hias air tawar yang digemari oleh banyak orang. Ikan yang berasal dari Jepang ini banyak dipelihara dalam sebuah kolam. Warna dan bentuk tubuhnya yang indah sangat cocok jika dipelihara dalam sebuah kolam dengan jumlah yang banyak. Oleh sebab itu, banyak sekali orang yang memburu ikan koi sebagai dekorasi penghias rumah mereka dalam bentuk kolam.

Namun, terkadang ada kesulitan dalam memelihara ikan ini, khususnya dalam merawat dan menjaga kejernihan air kolam. Terkadang banyaknya ikan dan pemberian pakan berlebihan membuat air cepat keruh dan bau. Sehingga, sering kali mengganggu pemandangan. Untuk mengatasinya biasanya menggunakan filter yang dirancang khusus untuk kolam ikan air tawar yang bisa dibeli di toko ikan hias. Tetapi, harganya yang tidak murah alias mahal membuat sebagian orang sedikit kebingungan bahkan terpaksa mengeluarkan uang banyak untuk membeli filer kolam ikan koi. Bahkan, ada juga yang menggunakan filter aquarium yang justru kurang efektif untuk kolam sebab volume air dalam kolam tentunya lebih banyak dari aquarium. Tetapi jangan khawatir, dalam artikel kali ini penulis akan memberikan tips tentang cara membuat filter kolam Ikan Koi yang sederhana, murah dan efektif.

Cara Membuat Filter Kolam Ikan Koi

Cara Membuat Filter Kolam Ikan Koi

Cara Membuat Filter Kolam Koi


Konsep untuk membuat filter kolam Ikan Koi sebenarnya hampir sama dengan filter kolam buatan pabrik. Hanya saja yang membedakan adalah harga dan kreasi sendiri atau biasa disebut DIY (Do It Yourself). Proses filter yang akan penulis infokan dalam artikel ini yaitu filter dengan sistem kerja filter mekanik dan filter biologi. Perihal jenis filter tersebut bisa Anda pahami lebih jelas pada artikel sebelumnya tentang Jenis Filter Aquarium Berdasarkan Prinsip Kerjanya. Untuk kali ini filter yang digunakan kombinasi canister filter dan filter bertingkat. Tetapi, tentunya membuat sesuai kreasi dan selera sendiri. Berikut langkah-langkahnya :

1. Siapkan sebuah ember atau tabung yang berukuran besar, kira-kira lebar 40 cm dengan tinggi 50 cm - 60 cm. Anda juga bisa menggunakan tabung.

2. Siapkan power head atau pompa air dengan kekuatan serap air minimal 1.300 liter/jam. Anda bisa membelinya di toko ikan hias dengan berbagai merk, jenis, dan model.

3. Siapkan media filter mekanik dan biologi. Untuk filter mekanik siapkan busa atau kapas halus. Untuk media filter biologi siapkan bio ball, ceramic ring, dan spons yang biasa digunakan untuk mencuci piring.

Busa filter

Ceramic ring

Bio Ball
3. Berikutnya siapkan pipa sepanjang 2 meter dan pipa L sebanyak 3 buah. Siapkan juga pipa T. Untuk pipa Anda bisa menggunakan pipa PVC atau pipa khusus filter aquarium. Pipa disesuaikan dengan ukuran lubang power head atau pompa.

4. Bor atau drill untuk melubangi media ember. Bisa juga menggunakan soldier. Tetapi penulis sarankan menggunakan drill atau bor saja.

5. Keranjang kecil atau dengan ukuran lebar seukuran ember untuk memisahkan media dengan air yang sudah difilter.

Langkah-Langkah Membuat Filter Kolam Koi


1. Pertama lubangi tutup ember menggunakan drill secara merata.


2. Siapkan potongan pipa dan pasang pipa pada power head atau pompa. Panjang pipa disesuaikan dengan panjang ember dan dilebihkan 15 cm saja. Lalu masukan popma tersebut ke dalam ember.




3. Setelah itu, masukan keranjang kecil dengan posisi tengkurap atau terbalik menutup pompa tadi. Sebelum dimasukan, keranjang tersebut dilubangi terlebih dahulu untuk sambungan pipa.


4. Berikutnya, masukan media bio ball dan ceramic ring sebagai media bakteri pengurai amonia.


5. Setelah itu, masukan spons dan busa filter halus di atas media bio ball dan ceramic ring tadi.


5. Langkah berikutnya, tutup rapat ember tadi dengan menggunakan penutup yang sudah dilubangi sebelumya.


6. Ada bisa memasang pipa T di atas pipa yang tersambung dengan pompa di bawahnya.


7. Anda bisa memasukan filter tersebut ke dalam kolam ikan koi, Anda bisa membuat variasi untuk aliran airnya. Berikut hasilnya.




Bagaimana? Cukup mudah dan sederhana kan? Dan tentunya lebih murah. Sistem tersebut menggunakan filter biologi dan mekanik, jadi memerlukan waktu sekitar 3-4 minggu untuk menumbuhkan bakteri pengurai amonia dalam media filter biologi yang membuat air menjadi lebih jernih. Demikian artikel tentang Cara Membuat Filter Kolam Ikan Koi yang penulis sajikan. Semoga bisa bermanfaat. Sekian dan terimakasih.

Wednesday, February 3, 2016

Jenis Filter Aquarium Berdasarkan Prinsip Kerjanya

Filter Aquarium Berdasarkan Sistem Kerjanya - Pada dasarnya, semua filter aquarium digunakan untuk menyaring berbagai macam kotoran dan zat-zat berbahaya yang terkandung dalam air di dalam aquarium. Jenis filter pun ada bermacam-macam seperti yang sudah penulis rangkum di pokok bahasan mengenai Jenis Filter Aquarium. Tetapi, mungkin sebagian kecil orang masih belum mengetahui tentang sistem kerja filter aquarium. Oleh karena itu, artikel kali ini penulis igin membahas tentang prinsip kerja filter aquarium yang dibagi menjadi 3 prinsip kerja yaitu filter mekanik, filter biologi, dan filter kimia. Ketiganya memiliki fungsi dan peran yang sama yaitu untuk menyaring kotoran dan zat berbahaya tetapi yang membedakan yaitu sistem kerjanya.

Sebagai pecinta ikan hias, tentunya harus mengetahui bagaimana sistem kinerja dan cara merawat sebuah filter. Sebab, filter merupakan alat penyaring yang sangat mempengaruhi dan menunjang kehidupan ikan yang ada di aquarium. Berikut penulis akan memberikan informasi mengenai beberapa jenis filter berdasarkan sistem kerjanya.

Jenis Filter Aquarium Berdasarkan Prinsip Kerjanya

Filter Aquarium Berdasarkan Mekanisme Kerjanya


1. Filter Mekanik

Filter mekanik merupakan sebuah filter yang sistem atau cara kerjanya dengan menyaring atau memisahkan material padat yang terkandung dalam air aquarium secara fisika. Alat penyaring filter mekanik yaitu bahan yang memiliki pori-pori dengan diameter tertentu, tidak mudah lapuk, dan mampu menangkap partikel-partikel yang lebih besar dari lubang pori media filter tersebut. Partikel padat yang disaring yaitu material padat yang bisa dilihat dengan mata, seperti sisa pakan, kotoran ikan, bangkai ikan yang mati, ataupun debu yang masuk dalam aquarium. Media yang biasa digunakan untuk jenis filter ini yaitu sponge (spons), busa atau kapas halus. Namun, jenis filter ini memiliki kekurangan yaitu apabila material padat yang tersaring sudah banyak atau menutupi pori akan terjadi penyumbatan pada aliran air, sehingga air tidak dapat mengalir dengan lancar. Oleh karena itu, perlu dilakukan penggantian media filter ini secara rutin agar filter mekanik berjalan lancar. Berikut contoh media filter mekanik.

filter mekanik

filter mekanik

filter mekanik


2. Filter Biologi

Filter biologi merupakan filter yang cara kerjanya dengan menggunakan bantuan bakteri-bakteri mikroba, khususnya bakteri pengurai amonia. Oleh karena itu, untuk menunjang perkembangan dan pertumbuhan bakteri-bakteri pengurai tersebut, dibutuhkan media yang dapat dijadikan sebagai tempat hidup bakteri-bakteri tersebut. Tujuan dari bakteri-bakteri tersebut tidak lain adalah mengurangi atau bahkan menghilangkan kandungan amonia yang terkandung dalam air aquarium.

Kandungan amonia dalam aquarium disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, kotoran ikan yang terlarut, sisa pakan yang membusuk dan terlarut dalam air, dan urin yang dikeluarkan ikan serta CO 2 yang dikeluarkan ikan melalui insangnya. Amonia merupakan zat berbahaya sehingga keberadaannya perlu ditekan atau dikurangi. Sebab, menggunakan filter mekanik saja belum cukup untuk mengurai amonia karena amonia hanya dapat diuraikan oleh bakteri-bakteri pengurai amonia. Sistem kerja filter biologi mengikuti perputaran nitrogen atau yang biasa disebut dengan nitrogen cycle, yaitu amonia diubah menjadi nitrit kemudian nitrit diubah ke nitrate dan nitrat bisa hilang dengan menguap atau menjadi gas atau bisa juga untuk perkembangbiakan tumbuhan air.

Kandungan amonia sangat berbahaya bagi ikan sehingga perlu diuraikan ke nitrite. Bakteri pengurai nitirite yaitu Nitrosomonas sp. Keberadaan bakteri ini akan berkembang dengan sendirinya setelah amonia yang terkandung terus bertambah dengan ditandai air yang semakin keruh. Kemudian selama seminggu bakteri Nitrosomonas sp akan berkembang untuk menguraikannya menjadi nitrite. Nitrite tidak lah terlalu berbahaya bagi ikan, namun perlu untuk dikurangi juga. Kemudian nitrite yang diuraikan oleh bakteri Nitrosomonas sp sebelumnya tersebut semakin banyak seiring bertambahnya bakteri Nitrosomonas Sp. Banyaknya nitrite akan mendorong muncul dan berkembangnya bakteri pengurai nitrite yang bernama Nitrobacter Sp. Nitrite yang bertambah yang dihasilkan oleh bakteri pengurai sebelumnya tersebut diuraikan kembali oleh bakteri Nitrobacter sp untuk diubah ke nitrate. Nitrate ini merupakan kandungan yang tidak berbahaya bagi ikan namun jika didiamkan terlalu lama juga tidak baik bagi ikan. Biasanya nitrate yang dihasilkan bakteri Nitrobacter Sp. tersebut akan berubah menjadi gas dengan bantuan aerator atau gelembung udara. Bisa juga dimakan oleh tanaman air untuk berkembang biak. Ciri nitrate yang sudah terlalu banyak dalam aquarium yaitu munculnya algae atau lumut dalam aquarium. Untuk meghilangkan nitrate tersebut perlu dilakukan penggantian air 25 % - 50 % dari total keseluruhan volume aqurium.

Siklus Filter Biolologi

Siklus Filter Biolologi


Untuk media yang biasa digunakan untuk bakteri ini bermacam-macam, yaitu bio ball, ceramic ring, batu berpori banyak dan besar atau media lain yang padat dan memiliki pori-pori, dan kaldness (K1). Berbagai media tersebut bisa digunakan sebagai tempat tinggal bakteri-bakteri pengurai amonia tersebut untuk memakan amonia dan mengubahnya menjadi kandungan yang tidak berbahaya bagi si ikan. Akan tetapi, kekurangan dari filter ini yaitu perlu kesabaran sebab untuk mengembangbiakan bakteri dan proses filtrasinya membutuhkan waktu cukup lama yaitu sekitar 1 bulan. Untuk membersihkan media filter biologi harus menggunakan air aquarium secara perlahan dan hati-hati sebab jika menggunakan air kran atau sumur akan menyebabkan bakteri yang tinggal dalam media tersebut mati. Berikut gambar berbagai media yang bisa digunakan untuk tempat tinggal bakteri pengurai amonia.

Media filter biologi
Ceramic Ring

Media filter biologi
Batu Berpori

Media filter biologi
Bio Ball
Media filter biologi
Kaldness (K1)


3. Filter Kimia

Filter kimia fungsi atau sistem kerjanya hampir sama dengan filter mekanik. Namun, perbedaannya terletak pada materi yang disaring. Jika filter mekanik menyaring materi padat yang terlihat mata, filter kimia menyerap materi yang terlarut dalam air, seperti amonia sehingga disebut proses kimiawi.. Filter kimia ini sangat efektif dan cepat dalam menyerap kandungan zat-zat beracun dalam air aquarium. Mdia untuk filter kimia yaitu carbon active (arang aktif) dan batu zeolite.

Media filter kimia
Carbon Active (Arang Aktif0

Media filter kimia
Batu Zeolite
Tetapi, jenis filter ii memiliki kekurangan, yaitu media filter hanya bisa digunakan sekali pakai dan tidak bisa tahan lama. Sebab, media filter ini memiliki batas penyerapan tertentu. Oleh karena itu, penggunaan media filter ini harus diganti secara rutin atau per pengurasan.

Itulah penjelasan dari penulis tentang Jenis Filter Berdasarkan Sistem Kerjanya. Dari kesemua jenis filter tersebut, memiliki kelebihan dan kekurangan. Tergantung Anda bagaimana menyikapinya untuk memaksimalkan filter Anda. Demikian artikel yang sudah penulis informasikan semoga bermanfaat dan terimakasih.

Sunday, January 31, 2016

Jenis Filter Aquarium

Jenis Filter Aquarium - Memelihara ikan hias dalam sebuah aquarium memang salah satu hal yang menarik. Tetapi, juga harus memperhatikan tentang tata cara perawatannya agar ikan hias yang tinggal di aquarium bisa hidup lebih nyaman dan aquarium terlihat lebih indah. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara ikan hias dalam aquarium yaitu filter aquarium. Kenapa? Sebab, filter aquarium mutlak diperlukan untuk menyaring kotoran-kotoran dan zat-zat berbahaya yang terkandung dalam air.

Filter air aquarium sangat berguna sekali dan mempengaruhi tingkat kejernihan air dalam aquarium. Semakin filternya bagus, semakin airnya jernih. Begitu pula dengan ikannya akan merasa betah dan indah jika dijadikan hiasan rumah. Biasanya, untuk penentuan jenis filter aquarium disesuaikan dengan ukuran aquarium. Jika aquarium kecil, menggunakan filter aquarium kecil, yaitu kekuatan serap airnya yang kecil sedangkan untuk yang berukuran besar mengunakan filter aquarium besar yang memiliki daya serap air yang lebih kuat. Untuk harga filter pun bermacam-macam. Mulai dari puluhan ribu bahkan hingga ratusan ribu. Namun, dari ke semuanya tersebut lebih baik sesuaikan dengan ukuran aquarium dan jumlah ikannya agar lebih efisien. Untuk jenis filter aquarium, berikut penulis sajikan berbagai macam jenisnya :


Jenis Filter Aquarium


Macam-Macam Jenis Filter Aquarium


1. Sponge Filter

Sponge filter merupakan salah satu jenis filter klasik yang sering digunakan banyak orang. Sistem filter ini lebih menekankan pada penyaringan secara mekanik. Yaitu, sistem penyaringan dengan menggunakan sponge atau yang biasa kita sebut dengan spons. Sistem penyaringannya dipancing dengan oksigen yang dikeluarkan dari pompa oksigen atau aerator melalui selang kecil yang dimasukan ke dalam pipa kecil dari atas. Yang mana pipa kecil tersebut sudah dilubangi berukuran kecil kemudian ditutup atau diselimuti dengan sponge atau spons.

Sponge Filter

Sponge Filter

Sponge Filter

Sponge Filter
Sistem Kerja Sponge Filer

Harga jenis filter ini relatif lebih murah dibandingkan jenis filter yang lain. Sebab, hanya bermodalkan sponge dan air pump (aerator). Filter ini cocok untuk berbagai macam jenis ukuran aquarium.

2. Filter Samping (Hang On Back Filter)

Berikutnya yaitu filter samping atau yang biasa disebut Hang On Back Filter. Sesuai dengan namanya, filter ini menggantung di samping di aquarium.

Filter Samping

Filter Samping

Sistem Kerja Filter Samping
Sistem Kerja Filter Samping

Sistem kerja filter samping ini menggunakan beberapa komponen penyaring yaitu busa kapas halus dan media filter biologi. Untuk media filter biologi bisa menggunakan ceramic ring, bio ball, ataupun batu kerikil. Harga filter ini relatif standard dan sedikit lebih mahal dari sponge filter. Tetapi lebih efektif karena bisa menyerap lebih banyak volume air yang akan disaring.

3. Filter Atas (Over Head Filter)

Filter atas ini merupakan jenis filter aquarium yang paling sering digunakan oleh sebagian besar orang. Sebab, sistem kerja filter ini cukup maksimal dalam menyaring kotoran yang terkandung dalam air.

Filter Atas

Filter Atas

Sistem Kerja Filter Atas
Sistem Kerja Filter  Atas
Sistem penyaringan dari jenis filter ini yaitu air disedot atau diserap melalui power head atau pompa kemudian dialirkan melalui selang dan di filter di tabung yang berada di atas. Untuk komponen dalam filter atas ini sebenarnya bisa divariasi, tetapi secara umum menggunakan kapas filter sebagai media mekanik, bio ring atau bio ball sebagai media bakteri pengurai (filter biologi), dan batu zeolit (filter kimia). Untuk harga dari filter ini pun relatif standard walaupun sedikit lebih mahal dari filter samping dan filter sponge tetapi sistem kerjanya lebih maksimal.

4. Filter Internal

Berikutnya yaitu Internal Filter. Sistem kinerja dari filter ini hampir sama dengan sistem kerja filter atas, hanya saja dalam filter ini tidak menggunakan tabung atas. Tetapi, menggunakan tabung yang langsung berhubungan antara power head dan air.

Filter Internal

Filter Internal

Sistem Kerja Filter Internal
Sistem Kerja Filter Internal
Jenis filter ini juga termasuk filter yang menggunakan penyaringan secara mekanik dan biologi. Yaitu menggunakan busa halus (mekanik) dan bio ball sebagai media tempat tinggal koloni bakteri pengurai amonia.

5 . Canister Filter

Yang terakhir yaitu jenis filter canister. Filter ini merupakan jenis filter yang menggunakan penyaringan paling lengkap, yaitu filter secara mekanik, biologi maupun kimia.

Canister Filter

Canister Filter

Canister Filter

Sistem Kerja Canister Filter
Sistem Kerja Canister Filter
Untuk harga filter canister ini tergolong paling mahal kisaran ratusan ribu hingga jutaan. Namun, sistem kinerja filter jenis ini sangat efektif dan kejernihan aquarium lebih terjaga. Sebab, 3 penyaringan sekaligus bisa diterapkan dalam canister filter ini.

Demikian beberapa Jenis Filter Aquarium yang penulis sajikan. Semoga bisa bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terimakasih.,

Saturday, January 9, 2016

Cara Merawat Ikan Arwana

Cara Merawat Ikan Arwana - Pada dasarnya, habitat asli ikan arwana berada di alam bebas seperti di sungai dan danau. Namun, dikarenakan keindahan bentuk tubuh dan memiliki daya tarik tersendiri maka ikan arwana banyak diminati dan dipelihara oleh sebagian orang, khususnya para pecinta ikan hias. Ikan Arwana biasanya dipelihara di dalam aquarium berukuran sedang maupun besar.

Sebagai ikan hias yang habitat aslinya berada di alam bebas, tentunya ada teknik atau cara sendiri untuk merawat dan memeliharanya. Perawatan ikan arwana sebenarnya tidak terlalu sulit karena ikan arwana termasuk dalam kategori ikan kuat yang tahan banting terhadap berbagai macam penyakit dan perubahan suhu. Walaupun demikian, perawatan yang sederhana dan intensif juga diperlukan dan dibutuhkan untuk mencegah berbagai masalah yang bisa muncul kapan saja, seperti penyakit, stress, dan kematian secara mendadak. Oleh karena itu, pada artikel kali ini akan membahas tentang cara merawat ikan arwana.

Cara Merawat Ikan Arwana

Cara Merawat Ikan Arwana

Sebenarnya, cara memelihara ikan arwana cukup mudah dan sederhana seperti pada perawatan ikan hias lainnya, hanya ada beberapa hal pokok yang harus diperhatikan, yaitu aquarium, filter, air, dan pakan ikan arwana.

1. Aquarium

Sebagai media tempat tinggal bagi si ikan arwana, tentunya aquarium yang digunakan harus disesuaikan juga dengan keadaan habitat aslinya. Lebih tepatnya desain aquarium disesuaikan dengan habitat asli dari ikan arwana. Hal ini dilakukan agar ikan arwana bisa cepat beradaptasi dan tentunya untuk menambah keindahan aquarium. Dalam mendesain aquarium tidak perlu terlalu banyak interior, cukup batuk kerikil atau pasir malang saja sebagai dasar aquarium. Bisa juga ditambahkan dengan tanaman air dengan catatan aquarium harus besar. Sebab, jika aquarium berukuran sedang dan banyak tanaman air akan mempersempit ruang gerak ikan arwana dan tentunya bisa merusak tanaman hias yang ada di dalamnya karena pergerakan ikan arwana yang cukup kuat bisa menyenggol atau merusak tanaman air. Oleh sebab itu, penulis sarankan menggunakan aquarium yang berukuran besar dengan panjang  1 meter lebar 40 cm dan tinggi 40 - 50 cm dengan ketebalan minimal 5 mm dan untuk dasar aquarium cukup menggunakan kerikil berwarna hitam atau pasir saja.


Cara Merawat Ikan Arwana
Aquarium Arwana
Selain itu, hal penting dalam merawat ikan arwana yaitu aquarium bagian atas harus ditutup dengan penutup yang kuat. Sebab, sesuai dengan sifat asli di alam bebasnya, arwana sangat suka meloncat untuk menggapai mangsanya yang ada di atas permukaan air. Jika hal ini terjadi dan aquarium tidak ditutup maka kemungkinan besar ikan arwana akan meloncat dan jatuh ke lantai sehingga bisa mengakibatkan kematian.

2. Filter Aquarium

Ada berbagai macam jenis filter aquarium yang bisa digunakan. Beberapa jenis filter aquarium yaitu hang on filter (filter gantung), filter internal, sponge filter, filter atas, dan canister filter. Keseluruhan filter tersebut memiliki fungsi yang sama, yang terpenting dari sebuah mesin filter aquarium yaitu mampu menyaring seluruh kotoran dalam aquarium yang berbahaya untuk ikan. Dalam hal ini, penulis sarankan menggunakan filter yang sistem kerjanya secara biologis, yaitu filter yang memanfaatkan kinerja bakteri-bakteri pengurai amonia yang sangat berbahaya bagi ikan.

3. Air Aquarium

Air merupakan hal paling penting dalam memelihara ikan sebab habitat mereka di air. Oleh sebab itu, air yang digunakan harus tetap dijaga kualitas dan kejernihannya agar membuat ikan arwana nyaman dan mengurangi wabah penyakit yang terkandung dalam air.

Arwana merupakan ikan hias air tawar dimana aquarium bisa diisi dengan air sumur atau air PAM. Jika menggunakan air PAM hendaknya didiamkan selama kurang lebih 5 - 7 hari dengan disuplai oksigen murni dari aerator. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan dan mengendapkan berbagai macam zat dan gas yang berbahaya bagi ikan arwana, seperti klorin. Sedangkan untuk air sumur, sebenarnya tidak perlu didiamkan seperti air PAM tetapi akan lebih baik lagi jika didiamkan selama semalam atau 24 jam saja.

Cara Merawat Ikan Arwana


Cara Merawat Ikan Arwana


Selain itu, juga harus memperhatikan suhu dari air tersebut. Suhu yang normal bagi ikan arwana yaitu antara 27 derajat hingga 31 derajat. Jika terlalu dingin atau rendah gunakan heater untuk menaikkan suhu sedangkan jika suhu air terlihat tinggi, matikan heater dan biarkan dingin dengan sendirinya. Cara mendinginkan bisa dengan membuka penutup atas aquarium selama setengah jam atau lebih tetapi tetap dalam pengawasan agar ikan tidak meloncat secara mendadak. Jangan menggunakan es batu atau air es karena suhu akan berubah secara tiba-tiba. Perubahan suhu mendadak akan membuat ikan arwana menjadi stres.

4. Pakan Ikan Arwana

Ikan arwana merupakan ikan karnivora atau dengan kata lain pemakan daging. Di alam liar, biasanya makanan ikan arwana yaitu ikan kecil, katak, kecebong, kadal, udang, dan kelabang. Terkadang juga memakan jangkrik yang ada di atas dedaunan yang dekat dengan permukaan air dengan meloncat. Dari sifat aslinya tersebut, arwana bisa diberi beberapa jenis pakan alami tersebut.

Namun, yang paling populer untuk pakan arwana yang dipelihara yaitu kelabang, jangkrik, ulat jerman (super worm), ulat hongkong, udang, dan ikan kecil. Dari semua pakan tersebut, pakan terbaik yaitu kelabang, jangkrik dan udang. Sebab, ketiga pakan tersebut mengandung zat betakarotin yang bisa membantu mendorong munculnya warna pada ikan arwana, khususnya warna merah. Sedangkan, untuk mendorong pertumbuhan arwana menggunakan pakan ulat karena ulat mengandung protein yang sangat tinggi sehingga dapat membantu dan mendorong pertumbuhan ikan arwana.

Pakan Arwana
Kelabang

Pakan Arwana
Jangkrik

Pakan Arwana
Udang Air Tawar

Pakan Arwana
Ulat Jerman (Super Worm)
Kualitas dan kebersihan pakan ikan arwana yang akan diberikan juga harus higienis, bebas kuman dan bebas obat insektisida. Cara memberi pakan pun juga harus berhati-hati. Untuk jangkrik, sebelum diberikan pada ikan arwana, buanglah kaki belakang atau kaki loncat jangkrik yang bergerigi sedangkan untuk udang, buanglah sungut udang yang tajam terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar ikan arwana mulutnya tidak terluka karena goresan gerigi kaki loncat jangkrik dan sungut udang tadi.

Untuk pakan sehari-hari, penulis sarankan diberi jangkrik, untuk selingan bisa diberi udang, kelabang atau cacing. Pemberian pakan diusahakan menurut porsi yang benar. Untuk arwana dengan ukuran panjang 20 cm ke atas, sekali porsi berikan 3-4 ekor jangkrik atau udang maksimal sehari 2 kali. Sedangkan untuk arwana dengan ukuran di bawah 20 cm, berikan ulat jerman atau ulat hong kong sehari 3 kali dengan porsi 2-3 ekor ulat.

Dalam merawat ikan arwana sebenarnya tidak lah terlalu sulit, hanya dibutuhkan perhatian sedikit saja khususnya dalam hal air dan pakan maka ikan arwana akan tumbuh dengan baik. Demikian artikel yang penulis sajikan tentang Cara Merawat Ikan Arwana. Semoga bisa bermanfaat. Terimakasih.